TUGAS II
STATISTIKA DASAR
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Dasar
Dosen Pengampu :
Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd
Disusun
Oleh:
Dwi Putri Sabariasih K2311022
Emilia Nur Hayati K2311025
Muh. Ardian Y A W K2311050
PENDIDIKAN
FISIKA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
FISIKA
2012
Pengelompokan Data Statistika
Statistika
adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara penyusunan data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan mengenai suatu keseluruhan berdasarkan data yang
ada pada bagian dari keseluruhan tadi. Dalam statistika berdasarkan bentuk dan sifatnya,
data dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
- Data Kualitatif
Data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara,
analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam
catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang
diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Contohnya, data produksi kopi
selama 4 tahun, data nilai siswa kelas 9, dan data jumlah penduduk miskin di
Indonesia.
Data kuantitatif dapat digolongkan menjadi 2 jenis pula, yaitu :
a.
Data nominal
Pada
data ini tidak ada asumsi tentang jarak dan urutan antarkategori. Dasar
penggolongannya adalah ketidaktumpangtindihan dan ketuntasan. Perbedaan kategori obyek hanya menunjukan perbedaan kualitatif. Walaupun
data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak
memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan.
Logika perbandingan “>” dan “<” tidak dapat digunakan untuk
menganalisis data nominal. Operasi matematika seperti penjumlahan (+),
pengurangan (-), perkalian (x), atau pembagian (:) juga tidak dapat diterapkan
dalam analisis data nominal.
Misalnya,
jenis kelamin dan agama.
Contoh tabel data nominal, yaitu sebagai berikut:
Variable
|
N
|
%
|
Kejadian Infeksi
Infeksi
Tidak infeksi
Kepatuhan Pencegahan Infeksi
Patuh
Tidak patuh
Pendidikan
≤ D1
≥ D3
Pengetahuan
Baik
Kurang
Ketrampilan
Baik
Kurang
|
23
47
40
30
14
56
53
17
41
29
|
32,86
67,14
57,14
42,86
20,00
80,00
75.71
24,29
58,57
41,43
|
b. Data
ordinal
Data
ordinal mempunyai 2 karakteristik, yaitu dapat dilakukan klasifikasi pengamatan
dan dapat dilakukan pengurutan pengamatan.
Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai
dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian, jarak atau
rentang antar jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal,
data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. Terhadap data ordinal
berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu “>” dan
“<”. Walaupun data ordinal dapat disusun dalam suatu urutan, namun belum dapat
dilakukan operasi matematika ( +, – , x , : ). Misalnya,
tingkat pendidikan dan golongan PNS.
Contoh tabel data ordinal yaitu sebagai berikut:
Aspek kepuasan kerja
|
Tingkat kepuasan
|
Gaji
|
37,58
|
Intensif
|
57,18
|
Transportasi
|
68,60
|
Perumahan
|
48,12
|
Hubungan kerja
|
54,00
|
- Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif
dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau
statistika. Contohnya, data
status perkawinan, data kepuasan pelayanan kamar, dan data tingkat pendidikan.
Secara kuantitatif, data dapat
digolongkan menjadi 2 jenis yaitu, data interval dan data rasio.
a.
Data interval
Data
interval mempunyai 3 karakteristik, yaitu dapat dilakukannya klasifikasi
pengamatan, dapat dilakukan pengurutan data, dan terdapat satuan pengukuran.
Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah
memiliki sifat kesamaan jarak (equality interval) atau memiliki rentang
yang sama antara data yang telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut,
terhadap data interval dapat dilakukan operasi matematika penjumlahan dan
pengurangan ( +, – ). Namun demikian masih terdapat satu sifat yang belum
dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol mutlak pada data interval.
Misalnya, Kecerdasaran intelektual yang dinyatakan dalam IQ. Rentang IQ 100
sampai 110 memiliki jarak yang sama dengan 110 sampai 120. Namun
demikian tidak dapat dinyatakan orang yang memiliki IQ 150 tingkat
kecerdasannya 1,5 kali dari urang yang memiliki IQ 100. Selain itu, terdapat asumsi
yang kuat bahwa skor tes prestasi belajar (misalnya IPK mahasiswa dan hasil
ujian siswa) dapat dikatakan sebagai data interval.
Contoh tabel data Interval
No kelas
|
Kelas interval
|
Frekuensi
|
1
|
10-19
|
1
|
2
|
20-29
|
6
|
3
|
30-39
|
9
|
4
|
40-49
|
31
|
5
|
50-59
|
42
|
6
|
60-69
|
32
|
7
|
70-79
|
17
|
8
|
80-89
|
10
|
9
|
90-99
|
2
|
Jumlah
|
150
|
b.
Data rasio
Data
rasio mempunyai 4 karakteristik, yaitu dapat dilakukan klasifikasi pengamatan,
dapat dilakukan pengurutan pengamatan, terdapat satuan pengukuran, dan dapat
dilakukan perbandingan pengukuran.
Pada
data rasio, terdapat nilai nol mutlak sehingga
dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematik ( + , – , x, : ).
Misalnya, Data hasil pengukuran berat suatu
benda yang dinyatakan dalam gram memiliki semua sifat-sifat sebagai data
interval dan panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter.
Pembahasan
Tugas 1 :
Jumlah penduduk miskin menurut pulau
pada bulan september 2011
Pulau
|
Jumlah
penduduk miskin(000)
|
Desa
|
Kota
|
Desa
dan Kota
|
Sumatra
|
2,045.34
|
4,273.53
|
6,318.87
|
Jawa
|
7,527.73
|
9,216.68
|
16,744.41
|
Bali dan Nusa Tenggara
|
645.32
|
1,420.50
|
2,065.82
|
Kalimantan
|
266.03
|
705.86
|
971.88
|
Sulawesi
|
354.15
|
1,798.00
|
2,152.15
|
Maluku dan Papua
|
116.01
|
1,520.99
|
1,637.00
|
Indonesia
|
18.935,56
|
10.954,58
|
29.890,14
|
Sumber: Diolah dari data Susenas
September 2011
Tabel
diatas merupakan salah satu contoh data kuantitatif yang tergolong dalam data
rasio. Mengapa? Karena terdapat nilai nol mutlak sehingga dapat diterapkan semua bentuk operasi matematik.
Buku Referensi
Budiyono.2009.Statistika untuk
Penelitian.Surakarta: UNS Press