MENDIDIK, MENGAJAR dan MENGARAHKAN PESERTA DIDIK
SEBAGAI TUGAS UTAMA GURU
Disusun untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Dengan Dosen
Pengampu Dr. Sutarno, M.Pd
DISUSUN OLEH :
1.
ANA MATHOFANI (k2311005)
2.
BRAMIANTO SETIAWAN (k2311012)
3.
DWI PUTRI SABARIASIH (k2311022)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR
BELAKANG
Dewasa ini guru menjadi topik yang hangat
dibicarakan dalam hal keprofesiannya. Dari adanya program yang dibuat
pemerintah yaitu sertifikasi, banyak orang yang berminat menjadi guru.Banyak lulusan
SMU-sederajat yang memilih perguruan tinggi jurusan keguruan. Yang sudah lama tamat pun juga
berminat untuk mengikuti kuliah kembali di unit PGSD atau perguruan tinggi
swasta keguruan. Tidak sedikit pula yang banting stir, pindah dari
program non-kependidikan ke program kependidikan.
Istilah guru pada
saat ini mengalami penciutan makna. Guru
adalah orang yang mengajar di sekolah. Orang yang bertindak seperti guru
seandainya berada di suatu lembaga
kursus atau pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal
mereka itu tetap saja bertindak seperti guru. Mengajarkan hal-hal baru pada
peserta didik.
Terlepas dari penciutan makna, peran guru dari dulu
sampai sekarang tetap sangat diperlukan. Dialah yang membantu manusia untuk
menemukan siapa dirinya, ke mana manusia akan pergi dan apa yang harus manusia
lakukan di dunia. Manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya
memerlukan bantuan orang lain, sejak lahir sampai meninggal. Orang tua
mendaftarkan anaknya ke sekolah dengan harapan guru dapat mendidiknya menjadi
manusia yang dapat berkembang optimal.
Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang
dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.
Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individu, karena
antara satu perserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat
mendasar. Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani berbuat
benar, dan membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap setiap
perbuatannya. Guru juga bertindak bagai pembantu ketika ada peserta didik yang
buang air kecil, atau muntah di kelas, bahkan ketika ada yang buang air besar
di celana. Guru-lah yang menggendong peserta didik ketika jatuh atau berkelahi
dengan temannya, menjadi perawat, dan lain-lain yang sangat menuntut kesabaran,
kreatifitas dan profesionalisme.
Dari uraian diatas, terlihat jelas bahwa guru memiliki peranan penting bagi
murid. Oleh sebab itulah guru mempunyai tugas utama dalam memegang peranan
pentingnya. Tugas tersebut antara lain guru sebagai pendidik, pengajar,
pembimbing dan pengarah peserta didik untuk dapat mengembangkan minat, bakat, dan
potensi-potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itulah kami membuat malakah yang
berjudul “MENDIDIK, MENGAJAR dan
MENGARAHKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI TUGAS UTAMA GURU” untuk mengkaji tugas utama sebagai seorang guru sehingga seorang guru
dapat menjadi lebih proffesional dalam menjalankan tugasnya.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dari
mendidik, mengajar, membimbing dan mengarahkan peserta didik sebagai tugas
utama guru?
2.
Bagaimana bentuk permasalahan
dari tugas utama sebagai guru?
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian dari
Mendidik, Mengajar, Membimbing dan Mengarahkan Peserta Didik sebagai Tugas
Utama Guru
Untuk menjadi guru yang berkarakter kuat dan cerdas, guru harus mengetahui
peran-perannya sebagai seorang guru. Para
pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang
harus dilakukan.
Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young
(1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut
adalah sebagai berikut :
1.
Guru
Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan
identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru
harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa,
mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai
pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan
kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas
tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar,
persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan
hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat
disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab
pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat
laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
2.
Guru
Sebagai Pengajar
Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh
berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan
guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru
dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui
pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha
membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan
masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang
guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan,
Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan
kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk
mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada
perasaan.
Agar
pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa
berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya
ketika mempelajari materi standar.
3.
Guru
Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan,
yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran
perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik
tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang
lebih dalam dan kompleks.
Sebagai
pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk
melaksanakan empat hal berikut.
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi
kompetensi yang hendak dicapai. Kedua,
guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang
paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak
hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.Ketiga, guru harus memaknai kegiatan
belajar.Keempat, guru harus
melaksanakan penilaian.
4.
Guru
Sebagai Pengarah
Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik
juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai
penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan
untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru
dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam,
ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
II.2. Bentuk Permasalahan dari Tugas Utama sebagai Guru
Saat ini permasalahan yang menimpa bidang pendidikan
sangat beragam dan tergolong berat. Mulai dari sarana dan prasarana pendidikan,
tenaga pengajar yang kurang, serta tenaga pengajar yang belum kompeten. Kondisi
sekolah yang memprihatinkan, ruang kelas bocor bila hujan dan sebagian sekolah
ambruk. Maka tidaklah aneh kalau kondisi pendidikan kita jauh dari harapan.
Salah satu permasalahan yang menimpa dunia pendidikan
adalah kompetensi guru. Guru yang harusnya memiliki kompetensi sesuai ketentuan
dan kebutuhan, nyatanya hanya sedikit yang masuk kategori tersebut. Sisanya
sungguh memprihatinkan. Program sertifikasi guru yang sekarang sedang
digalakkan adalah salah satu bagian dari usaha pemerintah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.
Program sertifikasi guru merupakan program yang
menyentuh langsung kompetensi guru. Salah satu kriterianya yaitu menilai kemampuan
guru dari segi kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran. Diharapkan guru
dapat melakukan pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa ke arah sikap
kreatif dan inovatif serta trampil. Kondisi tersebut harus dimulai dari gurunya
sendiri.
Sebagai contoh derasnya informasi serta cepatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan pertanyaan
terhadap tugas utama guru yang disebut “mengajar”. Masih perlukah guru mengajar
di kelas seorang diri, menginformasikan, menjelaskan dan menerangkan?
Permasalahan lain akibat derasnya informasi dan munculnya teknologi baru adalah
kesiapan guru untuk mengikuti perkembangan tersebut. Seorang guru dituntut
harus serba tahu bila tidak tahu guru harus berkata jujur “Saya tidak tahu”.
Namun kalau terlalu sering guru berkata demikian alangkah naifnya guru
tersebut. Seyogyanya dia terus mencari tahu, belajar terus sepanjang hayat,
memanfaatkan teknologi yang ada.
Di
masyarakat, seorang guru diamati dan dinilai masyarakat, di sekolah dinilai
oleh murid dan teman sejawatnya serta atasannya. Peran apakah yang harus
dilakoni seorang guru supaya penilaian mereka positif? Suatu pertanyaan –yang
menjadi salah satu permasalahan- yang sekarang muncul di masyarakat.
Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk dapat
membentuk kompetensi dan kualitas pribadi anak didiknya. Untuk mencapai hal
demikian timbul pertanyaan, sebenarnya peran apa saja yang harus dimiliki oleh
seorang guru sehingga anak didik bisa berkembang optimal? Cukupkah peran guru
seperti yang telah disampaikan di atas ataukah ada peran lain yang harus
dilakoni seorang guru ?
Beragam pertanyaan tadi dapat menyebabkan beban mental
bagi seorang calon guru ataupun guru yang sudah lama mengabdi. Apakah saya
mampu menjadi guru yang ideal? Peran apa yang harus saya lakoni untuk menjadi
guru yang ideal? Demikian pertanyaan yang timbul dalam hati seorang guru yang
berniat mengabdikan sisa hidupnya di dunia pendidikan.
Pertanyaan
tersebut sebelumnya telah menggugah sejumlah pengamat dan ahli pendidikan.
Mereka telah meneliti peran-peran apa yang harus dimiliki seorang guru supaya
tergolong kompeten dalam pembelajaran maupun pergaulan di masyarakat.
BAB III
PENUTUP
III.1. KESIMPULAN
1.
Peran
guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young
(1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran
tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Guru sebagai pendidik
b.
Guru sebagai pengajar
c.
Guru sebagai pembimbing
d.
Guru sebagai pengarah
2.dfs
III.2. Saran
1.
Guru sebaiknya
mengetahui dan mengimplementasikan tugas utamanya sebagai seorang guru sehingga
dapat menjadi guru yang berkarakter kuat dan cerdas
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman. 2005. Interaksi
dan motivasi belajar “MENGAJAR”. Jakarta: Raja Grafindo
Fatah Ahmadi.2012.http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/18/peran-dan-fungsi-guru/
diakses pada 08-11-2012 15:56
0 komentar:
Posting Komentar